Mulai tanggal 1 Desember 2024, Batik Air akan menerapkan perubahan pada kebijakan bagasi. Peraturan baru ini sangat penting untuk diketahui oleh calon penumpang agar dapat mengatur barang bawaan mereka dengan baik. Dalam pernyataan resmi dari Lion Group, akan ada biaya tambahan untuk beberapa jenis barang, termasuk bagasi yang berbentuk kardus, styrofoam, palet kayu, container box, dan karung yang beratnya melebihi 10 kilogram. "Pelanggan diharapkan untuk memperhatikan ukuran, bentuk, dan berat bagasi agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan," demikian bunyi pernyataan Lion Group yang dikutip dari Kompas.com pada hari Kamis (5/12/2024). Selain itu, jenis bagasi gratis atau Free Baggage Allowance (FBA) yang diperbolehkan untuk dibawa oleh penumpang Batik Air mencakup tas perjalanan dan koper, peralatan olahraga, peralatan medis, alat musik dan instrumen, serta bagasi lainnya yang tidak melebihi dimensi 35x35x30 cm. Penumpang yang membawa bagasi melebihi ukuran atau berat yang ditentukan akan dikenakan biaya tambahan atau Excess Baggage Ticket (EBT) saat melakukan check-in, dengan minimal pembayaran untuk 5 kg. Alternatif lain yang dapat dipilih oleh penumpang adalah mengirimkan barang bawaan melalui layanan kargo sebelum hari keberangkatan penerbangan. Selain itu, setiap penumpang berhak membawa bagasi tanpa biaya tambahan dengan ketentuan sebagai berikut: Bagasi tercatat adalah barang bawaan yang diserahkan di konter check-in untuk dimasukkan ke dalam ruang bagasi kargo pesawat, dengan batas maksimum 20 kg untuk kelas ekonomi dan 30 kg untuk kelas bisnis. Bagasi kabin diperbolehkan dengan berat maksimum 7 kg dan dimensi tidak melebihi 40x30x20 cm. Namun, barang bawaan yang dikemas dalam kardus, stirofoam, palet kayu, container box, atau karung dapat dihitung sebagai hak bagasi, asalkan memenuhi batas berat dan ukuran yang ditetapkan, yaitu tidak melebihi dimensi 35x35x30 cm. Jika melebihi ketentuan tersebut, akan dikenakan biaya tambahan sebagai bagasi berlebih (excess baggage) atau disarankan untuk menggunakan layanan kargo, jelas Lion Grup.