Pexels/Yan Krukau

Dampak Buruk Humor Yang Melampaui Batas Terhadap Kesehatan Mental

Kamis, 05 Des 2024

Psikolog klinis dari Universitas Padjajaran, Anggie Harmalia M.Psi, menyatakan bahwa lelucon yang melampaui batas dapat menyebabkan dampak psikologis yang signifikan bagi individu yang menjadi sasaran. Anggie menjelaskan bahwa efek tersebut dapat mencakup penurunan kepercayaan diri, stres, kecemasan, serta tekanan psikologis lainnya. “Dampak pada individu yang menerima lelucon yang tidak pantas dapat mengakibatkan penurunan kepercayaan diri, memicu stres, kecemasan, dan tekanan psikologis lainnya,” ungkap Anggie seperti yang dilaporkan oleh Antara, Kamis (5/12/2024). Ia menambahkan bahwa individu yang merasa tersakiti oleh lelucon tersebut mungkin mengalami perubahan perilaku, seperti menghindari interaksi sosial. Situasi ini dapat merusak hubungan interpersonal dan berpotensi menimbulkan trauma yang telah ada sebelumnya.

Anggie menguraikan karakteristik dari lelucon yang melampaui batas, yang mencakup lelucon yang menyinggung aspek fisik, intelektual, atau status sosial individu. 

Lelucon yang tidak sesuai dengan konteks dan disampaikan kepada orang yang tidak memiliki kedekatan dengan pelaku juga termasuk dalam kategori ini. Selain itu, penggunaan stereotip tertentu dalam lelucon, seperti yang berkaitan dengan gender, ras, agama, atau kondisi sosial seseorang, dapat dianggap sebagai lelucon yang kurang menunjukkan empati. Hal ini tetap berlaku meskipun reaksi dari penerima lelucon menunjukkan ketidaknyamanan.

Anggie menyatakan bahwa mengabaikan reaksi dari penerima, terutama jika penerima candaan menunjukkan ketidaknyamanan namun pelaku tetap melanjutkan, adalah hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Ia merekomendasikan agar setiap candaan memiliki batasan yang jelas untuk mencegah terjadinya penghinaan. Anggie juga menekankan pentingnya untuk menghindari tema-tema sensitif yang dapat menyentuh trauma atau pengalaman buruk individu, serta menjauhkan diri dari topik-topik yang berkaitan dengan ras, agama, atau kekurangan fisik.

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan tingkat kedekatan antara pihak yang memberikan dan menerima lelucon. "Menggunakan situasi umum atau pengalaman pribadi sebagai bahan lelucon cenderung lebih netral dan dapat mengurangi kemungkinan menyinggung atau melukai perasaan orang lain," ujarnya. Anggie juga menyarankan agar penerima lelucon tetap menjaga stabilitas emosional. Apabila lelucon tersebut dirasa mengganggu, penerima dapat dengan sopan menegur si pelaku. Di samping itu, fokus pada pengembangan rasa percaya diri dan toleransi terhadap humor juga dapat membantu agar lelucon tidak memicu perasaan negatif.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar