Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaksanakan acara simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk pemilihan gubernur dan wakil, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota tahun 2024 di Kota Depok, Jawa Barat, pada hari Sabtu. "Simulasi ini bertujuan untuk menemukan metode yang paling ideal di tempat pemungutan suara (TPS) yang efektif, efisien, dan tidak melelahkan," ungkap Ketua KPU Mochammad Afifuddin di sela-sela acara simulasi di Kota Depok. Acara simulasi ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan sebagai persiapan untuk pemilihan kepala daerah, guna memberikan gambaran umum dalam rangka penyusunan kebijakan yang lebih baik. "Kami tentu berharap agar pelaksanaan pilkada serentak dapat berjalan dengan lancar," tambahnya. Ia juga menjelaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa 600 pemilih per TPS dapat dilayani dengan baik, serta untuk menyederhanakan proses penghitungan suara. "Pelaksanaan pilkada serentak memerlukan manajemen waktu yang baik agar semua proses dapat selesai sebelum pukul 13.00 WIB dengan memanfaatkan waktu seefisien mungkin," tuturnya. Simulasi berfungsi sebagai elemen dalam usaha untuk menemukan kondisi yang optimal, ungkapnya. Dengan adanya simulasi ini, kami memiliki dokumentasi dan langkah-langkah perbaikan untuk mencapai titik ideal, tanpa mengabaikan proses pemilihan. Oleh karena itu, simulasi menjadi tahap awal yang akan diikuti dengan penyempurnaan. Dalam pelaksanaan simulasi ini, KPU mengundang perwakilan partai politik, lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kepemiluan, dan pihak-pihak lainnya.