Politisi dan pengusaha Jusuf Hamka telah mengubah arah politiknya dari pencalonan sebagai gubernur atau wakil gubernur Jakarta menjadi calon di Jawa Barat. Jusuf Hamka mendapatkan tugas untuk mendampingi calon gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, setelah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada hari Kamis. "Saya rasa Kang Emil (Ridwan Kamil) sudah berada di Jakarta sebagai calon gubernur. Jadi, jika Kang Emil sudah di Jakarta, saya akan menuju ke Jawa Barat, gantian. Itu saja," ungkap Jusuf Hamka kepada wartawan di kompleks Widya Chandra. Pria yang akrab dipanggil Babah Alun ini menyatakan bahwa bukan hanya dirinya yang diusulkan sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat. Beberapa nama lain juga muncul, seperti Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil, dan Ade Ginanjar. Mengenai keputusan untuk berpindah tempat bertarung, Babah Alun menyatakan kesiapannya untuk menjalankan amanah partai. Ia juga menyatakan komitmennya untuk serius dalam membangun infrastruktur di Jawa Barat, sebagaimana yang telah dilakukannya sebelumnya. "Saya telah membangun berbagai jalan di Jawa Barat, seperti di Depok, Depok-Antasari, Bogor Ring Road, Pasir Koja, serta Cileunyi, Sumedang, dan Dawuan. Oleh karena itu, saya percaya masyarakat Jawa Barat telah mengamati kontribusi saya," ungkap pria yang dikenal sebagai Bapak Jalan Tol ini. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Lodewijk F. Paulus, menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan instruksi kepada Jusuf Hamka, yang awalnya ditetapkan sebagai calon wakil gubernur, untuk beralih menjadi calon gubernur setelah pertemuan dengan Kaesang Pangarep. Ia menjelaskan bahwa pada awalnya, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, mendorong Jusuf Hamka untuk menjadi calon wakil gubernur jika Kaesang bersedia maju sebagai calon gubernur Jakarta. "Namun, setelah pertemuan tersebut, situasi berubah, dan Jusuf Hamka atau Babah Alun menerima surat instruksi sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur untuk daerah khusus Jakarta," jelas Lodewijk di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada Kamis (19/7).